Umat
Islam di Indonesia menempati jumlah besar di Dunia Muslim. Mereka
dikenal sebagai Muslim Sunni (ahlussunnah waljama’ah), bukan
Muslim Syi’ah. Muslim Sunni memang merupakan mayoritas, sedangkan
Muslim Syi’ah merupakan minoritas. Muslim Sunni hamper ditemukan di
seluruh dunia Muslim seperti : Mesir dan Arab Saudi, sedangkan Muslim
Syi’ak secara dominant terkonsentrasi di Iran. Sunni dan Syi’ah
mempunyai beberapa perbedaan teologis dan politik. Misalnya, kaum
Sunni berpendapat bahwa pengganti Nabi bias siapa saja dan tidak
harus dari ahul bait (keluarga nabi) asal memiliki kualitas
keagamaan, moral, dan spiritual yang baik. Sedangkan kaum Syi;’ah
berpendirian bahwa Nabi harus berasal dari ahul bait (keluarga nabi).
Dipandang
dari perspektif sosiokultural keagamaan umat Islam di Indonesia dapat
dikelompokan kedalam dua kelompok, yaitu Muslim Tradisionalis yang
biasanya diwakili oleh NU dan Muslim Modern yang biasa
direpresentasikan oleh Muhammadiyah, Persis dan Al-Irsyad. Dikotomi
ini mungkin tidak relevan lagi kalau dikaitkan dengan perkembangan
pemikiran Islam dewasa ini. Kaum Muslim Tradisional dan kaum Muslim
Modernis memiliki persamaan dan kesamaan dalam memegangi doktrin
dasar Islam (ushul), tetapi mereka mempunyai perbedaan dalam hal yang
bersifat detail (furu).
Dimasa-masa
lalu perbedaan itu menjadi penyebab terjadinya perselisihan dan
pertikaian pendapat antara kedua belah pihak. Namun dewasa ini dengan
adanya proses pencerahan berpikir di kalangan kaum Muslim
Tradisionalis dan kaum Muslim Modernis, sekat-sekat budaya antara
keduanya mulai hancur dan dihancurkan. Kedua belah pihak bahwa
perbedaan demikian adalah wajar dan itu hendaknya dipandang
sebagaikhazanah kekayaan pemikiran dan pluranisme pemikiran.3
Suatu
pengamatan sepintas membenarkan bahwa masyarakat muslim mayoritas itu
mendiami hamper separuh terbesar wilayah Indonesia Bagian barat
dengan strata social, ekonomi dan sivilisasi (peradaban) yang
terbilang lebih baik. Di sana ada
konsentrasi sumber daya manusia berkualitas lebih tinggi dalam
pendidikan, konsentrasi industri-industri berat dan ringan,
konsentrasi alokasi PMA dan PMDN, konsentrasi lembaga pendidikan
tinggi dan lain-lain.4
Kondisi
dan situasi Islam di Indonesia juga bisa
di golongkan dalam dua golongan, yaitu:
1. Golongan Islam Rakyat.
Islam golongan ini masih memiliki kepercayaan kepada hal-hal yang
berbau mistik. Sebagai contoh, :
- Mereka percaya akan adanya roh-roh orang yang sudah mati. Mereka percaya bahwa pada malam ke-7 dan ke- 40 roh orang mati akan kembali ke rumahnya untuk melihat upaya apa yang dilakukan oleh keluarganya agar roh mereka menjadi damai atau mendapat ketenangan.
- Jin merupakan komponen yang kuat dalam konsep “hubungan sebab akibat”. Penyebab kematian, kelumpuhan atau penyakit tertentu mungkin disebabkan oleh suatu jin.
- Kebanyakan dari mereka membawa jimat-jimat di badan mereka dan menyimpannya di tempat-tempat tertentu di dalam halaman mereka agar membawa berkah. Bahkan beberapa orang melakukan praktek permantraan.
- Berkunjung ke tempat-tempat kramat untuk mendapatkan berkah, dsb.
2.
Golongan Islam Ideal
Islam Ideal hanya memiliki kiat-kiat yang sedikit untuk memahami
urusan sehari-hari. Dalam hal rohani Islam Ideal lebih focus pada
makna kehidupan, kematian, sorga, neraka, keselamatan, kekekalan, dan
kepercayaan. Mereka beribadah di Mesjid, yang utama Mekah, Medina,
Yerusalem, Damaskus, Istambul. Kiblat di Mekah. Tempat sholat. Ustad
atau Imam adalah orang yang dianggap paling penting di kalangan Islam
Ideal. 5
0 komentar: