Pertama, menjaga kesehatan pencernaan. Saat puasa, organ pencernaan
mengistirahatkan diri. Fakta menunjukkan bahwa lama makanan tinggal di
usus adalah 14 jam. Selama setahun, organ ini bekerja nyaris tanpa
henti, karena jeda waktu antara makan kita tidak selama itu. Padahal
peremajaan bagi organ ini tak kalah penting. Tak heran kemudian,
akibatnya banyak penyakit menyertai. Nah, berapa lama puasa kita? Lebih
kurang 14 jam bukan?
Kedua, perbaikan tubuh dan otak. Kedua hal
tersebut terjadi saat tubuh beristirahat, terutama saat tahap "deep
sleep" atau tidur yang berkualitas. Hasil penelitian oleh Dr. Ebrahim
Kazim, seorang dokter, peneliti serta direktur dari Trinidad Islamic
Academy, dengan menggunakan EEG (perekam gelombang otak) menunjukkan
bahwa puasa membuat tidur lebih berkualitas. "Deep sleep" mudah
tercapai. Efeknya pada perbaikan tubuh dan otak, termasuk molekul memori
lebih maksimal.
Ketiga, menyehatkan jantung. Selama berpuasa,
magnesium (salah satu mineral penting bagi tubuh) meningkat. Magnesium
ini memiliki efek "cardio-protective" (pelindung jantung). Dengan
demikian, dengan berpuasa, jantung kita lebih awet. Selain itu,
magnesium memiliki sifat anti penjendalan darah. Seseorang bisa
terserang stroke karena adanya jendalan darah yang tersangkut di
pembuluh darah kecil, sehingga menghambat aliran darah. Daerah yang
tidah teraliri darah tersebut akan terganggu fungsinya, berwujud
kelumpuhan atau kematian jaringan. Proses yang sama dapat terjadi pada
serangan jantung koroner karena jendalan itu masuk ke pembuluh koroner
yang fungsinya memberi nutrisi bagi jantung. Oleh karena itu berpuasa
dapat mencegah stroke dan jantung koroner.
Keempat, menurunkan
berat badan. Puasa - bahkan, di kalangan non muslim sekalipun - populer
sebagai penurun berat badan. Dr. Madarina Julia, Sp.A, MPH menjelaskan, "
Ketika puasa, kita menahan lapar. Ketika lapar itulah terjadi penurunan
kadar gula darah dan pelepasan growth hormon (hormon pertumbuhan). Saat
terjadi pelepasan growth hormon, lemak viseral yang posisinya biasanya
di perut akan terbakar sehingga perut menjadi langsing. Jadi, berpuasa
memiliki dua efek, yakni : pertama, mengurangi makan sehingga berat
badan turun; kedua, efek dari lapar membuat gula darah menjadi rendah
dan hormon pertumbuhan keluar, sehingga akan membakar lemak viseral dan
memperbaiki kualitas pembuluh darah."
Kelima, memelihara
kesehatan jiwa. Ada zat lain yang juga diproduksi selama kita berpuasa.
Zat ini pelengkap luar biasa. Lewat ketenangan yang didapat dari puasa,
dipadu dengan ibadah sholat, zikir, doa dan sebagainya, muncullah
enkefalin dan endorfin. Keduanya merupakan opiat alami. Semacam morfin,
bedanya enkefalin dan endorfin ini alami, diproduksi sendiri oleh tubuh
sehingga lebih bermanfaat dan terkontrol. Jika morfin bisa memberi efek
rasa senang, namun mengakibatkan ketagihan disertai segala efek
negatifnya, enkefalin dan endorfin tidak. Kedua zat ini mampu memberi
rasa bahagia, lega, tenang, rileks, namun secara alami.
Keenam,
meredakan rasa sakit. Hal ini terjadi karena sifat alami dari endorfin
dan enkefalin yang lain yaitu pereda rasa sakit alami (natural
painkillers). Jika atlet cedera saat bertanding, atau tentara terluka
selama pertempuran. Mereka tidak akan merasakan sakit yang sangat,
sampai situasi penuh stressor tersebut berakhir. Semua itu terjadi
karena otak memproduksi endorfin dan enkefalin dalam kadar tinggi untuk
meredakan rasa sakit tersebut.
Ketujuh, terhindar dari " jet
lag". Puasa dapat melatih seseorang menyesuaikan diri dengan perbedaan
waktu. Kita mengenal istilah "Jet lag" yaitu suatu sindrom berupa rasa
tidak nyaman pada pencernaan, pikiran, kelelahan disertai gangguan
tidur, akibat bepergian melintasi zona waktu yang berbeda. Rasa ini juga
tidak berbeda jauh dengan para pekerja dengan sistem shift, saat jam
biologisnya terganggu. Inti dari gangguan tersebut adalah
desinkronisasi, kekacauan yang dialami jam biologis karena perbedaan
irama sirkadian yang terjadi saat melintasi zona waktu yang berbeda atau
bekerja dengan sistem shift(terutama shift malam hari).
Dr.
Ebrahim Kazim menyatakan, "Bagi orang yang berpuasa, kedua gangguan
tersebut tidak terlalu terasa karena efek puasa yang ditimbulkannya,
berupa adaptasi hormon yang cepat, menjadikan irama sirkadiannya telah
terbiasa untuk menyesuaikan lingkungan dengan waktu adaptasi minimal.
Semoga
ulasan di atas menjadi penggugah untuk mendekatkan diri (lagi) kepada
Allah SWT. Utamanya pada bulan penuh berkah ini dimana seluruh amalan
dilipatgandakan pahalanya, pintu-pintu surga dibuka lebar-lebar,
pintu-pintu neraka ditutup rapat-rapat serta para iblis dibelenggu.
Amin.

About author: Unknown
Cress arugula peanut tigernut wattle seed kombu parsnip. Lotus root mung bean arugula tigernut horseradish endive yarrow gourd. Radicchio cress avocado garlic quandong collard greens.
No related post available
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: